23 Dec 2016

Nona Kesepian #5

0


Kamu sudah tidak lagi hadir. Membiarkan Nona semakin kesepian, memeluk diri sendiri, menangis di ujung senja. Kamu sudah tidak lagi hadir. Membiarkan Nona semakin menggigil, kesepian.


Nona hanya bisa memandang setiap jejak yang tidak sengaja tertinggal di sudut hati. Nona hanya bisa menunggu, suatu hari angin akan meniup jejak itu, tersapu debu, hilang. Seperti dirimu, Tuan. Menghilang, tanpa ucap kata perpisahan.

Kini, Nona tak lagi melihat rumput yang bergoyang, pun sudah tidak mengaduk rindu pada secangkir kopi. Ia hanya menghabiskan waktunya di kursi beranda depan hingga senja menghilang, lalu ia tergugu hingga fajar menjelang. Terus seperti itu. Tak ia pedulikan tubuhnya yang semakin ringkih, kulitnya yang mengeriput. Ia tak lagi bersenandung di hari senin, atau mendengarkan musik klasik. Baginya, semua suara menghilang seiring jejak-jejakmu yang semakin pudar.

Wahai Tuan Besar, ada dimanakah dirimu sekarang? Tidakkah kamu rindu akan nyanyian Nona, celotehnya di setiap penghujung ceritamu, atau rona merah di pipinya yang membuatnya semakin hidup. Apakah engkau telah menemukan Nona Kesepian lainnya? Bahkan dalam ketakberdayaannya, Nona masih menunggumu.

*
Surabaya
16/01/2016-23:11
Gambar koleksi pribadi

0 orang yang sudi mengomentari:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com