12 Dec 2015

Separuh Hatinya

0

Aku tahu, kelak ia akan kembali lagi kepadaku.

Pagi ini dia mendapat kiriman sebuah paket, entah darimana karena tak ada nama dan alamat pengirim. Paket itu diamatinya tak berkedip. Sebuah kotak persegi seukuran kardus aqua warna hitam bergradasi ungu, tak ada tulisan apapun. Entah kenapa, dia merasa paket itu seharusnya tak disini. Dia menatap nanar, tangannya gemetar ingin membuka, penasaran, namun separuh hatinya terus-terusan berteriak "Jangan!".

Terlambat, dia sudah mendekap mulutnya. Satu detik, dua detik, tepat di detik ketiga buliran air mata menganaksungai di pipinya. Dia tahu, suatu saat paket itu akan datang, menyadarkannya yang sudah mulai lupa untuk menjejak bumi.

Dia bukanlah peri, tak seharusnya dia terbang melintasi yang bukan dunianya. Dia bukanlah bidadari, tak seharusnya dia meyakini bahwa lelaki itu akan memilihnya. Dia hanyalah seorang wanita, wanita yang sama dengan lusinan wanita di dunianya. Tak seharusnya dia berpikir bahwa dia berbeda. Dia hanyalah seonggok daging yang mempunyai hati yang separuhnya kini berada di dalam paket yang baru dibukanya.

***

Surabaya
17/10/2015-13:41
"terinspirasi ketika melihat namamu setelah kamu mengembalikan Laptopku"

0 orang yang sudi mengomentari:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com